..Selamat datang di Blog Sederhana Saya..

Senin, 06 Juni 2011

Maaf Saya Tidak Bisa Romantis

Beberapa yang dapat gw liat ya sebagian cewek itu bilang, RomantisAdalah,

--> RomantisAdalah ketika kamu telpon tanpa basa basi dulu langsung ucapin “Aku Sayang Kamu” dan telepon ditutup

--> RomantisAdalah ketika hujan, kita jalan berduaan dan gandengan tangan.

hhffff.. begitu banyak kata yang semuanya begitu romantis itu diharapkan dari cewek kepada cowoknya.

Nah gimana dengan cowok? Gw cowok. Jujur gw orangnya juga kurang bisa bahkan gak bisa romantis. Nah keromantisan ini yang bakal gw bahas, bahwa cowok itu sebenarnya punya keromantisan juga kok Cuma tak terlihat aja (Pembelaan)

Banyak dari cewek, klo dapetin cowoknya yang gak romantis slalu bilang,

“Celaka, gw sekarang dapet cowok yang kayak robot”
“Celaka 13, cowok gw klo ngomong pas ditanya doang”
“Celaka minta ampun, klo ngomong ama cowok gw kayak lagi ngomong ama batu”
“Celaka, gw sebenarnya pacaran ama cowok atau ama tembok sih?”

Gw sendiri klo dimintain romantis ama mantan gw dulu paling gak bisa loh, maaf kalian jangan nanya kenapa sudah jadi mantan, itu sakit buat gw.. karena gw sekarang jomblo belum mau pacaran dulu

Terus terang keromantisan ini buat gw yang sebenarnya bukan masalah penting, tapi kok ya jadi masalah, entahlah apa karena gw emang gak bisa romantisan atau memang para cowok umumnya kali ya.

Kenapa gw bilang jadi masalah? Ya iyalah, sementara cewek itu paling seneng ama cowok romantis. Ya kan? Sehingga apabila si cowoknya gak romantis, mahluk cewek ini menganggap bawah cowok itu adalah kaum batu, nggak sensitif, bahkan nggak sayang. Padahal nggak seperti itu, kan ya.

Memang ada juga kok cowok yang bisa romantis, ampe saking romantisnya jadi susah dan bingung, ini cowok apa cewek kok romantis banget.

Tapi guys, menurut gw, klo cowok yang romantis itu sebenarnya jumlah sedikit kok kebanyakan memang yang tak romantis.

Menurut gw ya selaku cowok yang enggak bisa romantis, ada hal-hal tertentu yang memang harusnya cewek itu wajib mengerti hingga tidak mengeruhkan suatu hubungan cuma karena keromantisan.


*****

Gengsi, elo tau guys, umumnya egois cowok itu lebih dan lebih dibandingkan cewek. Kenapa? Karena sudah kodrat.
Umumnya begini, waktu pedekate, si cowok yang aslinya enggak romantis sekalipun mencoba berusaha semaksimal mungkin untuk berbuat sesuatu yang dinamakan romantis, misalnya membawa sekarung bunga mawar.

Whatttt!!! Sekarung??? Elu uda tau dong, ini cowok uda positif gak romantis.. bawa bunga mawar sekarung, emangnya mau jualan, okeh kita anggap si cowoknya emang tukang jual bunga mawar, berarti clear. Nah ketika si cowok itu berhasil menaklukkan hati pujaannya, berakhirlah sudah keromantisan itu. Gengsi pun bermula!

Masa-masa kritis dari mengemis cinta sudah lewat dan berlalu dan hati si cewek berhasil ditaklukkan. Saatnya berjalan dengan kepala tegak, dong! Nah sementara hati cewek ini kan beda, klo sudah terlanjut suka sama seseorang kan susah mau ngelepas dan tidak mudah begitu saja melepasnya.

Disamping itu, kaum cowok itu menganggap bahwa keromatisan itu identik dengan sisi lemah lembut gemulai dan semampai. Secara doi tubuh kekar, tinggi, ganteng, kulit sawo, lahir di tanah abang, punya 4 sodara, mamak India papa Amerika, Jadi, berasanya harga dirinya jadi “jatuh sejatuhnya” dan terkesan cengeng.

Nah, bagaimana cara agar karakter cowok yang satu ini, sebenarnya simple kok, elo (Cewek) musti pinter “memancing”. Begitu “dipancing” dikit aja, pasti si cowok ini berusaha untuk menunjukkan sisi romantisnya. Terangin aja kedia klo romantis itu gak perlu setiap hari kok.. romantis itu kadang diperlukan dalam sebuah hubungan, agar lebih sogooddddd.


*****


Malu, meski sedikit terlihat aneh, umumnya cowok itu malu untuk romantis-romantisan dengan pacarnya termasuk gw, apalagi di tempat umum, behhh gw paling anti klo gandengan tangan, apalagi gandengan bahu, ntar orang-orang nyangka gw orang tua yang uda gak layak berjalan kaki kan malu masbro. Terus terang bukan karena gw gak mau gandengan tangan, Mungkin karena nggak biasa, karena selama PDKT belum pernah ada adegan gandeng-gandeng tangan.

Contoh boncengan motor dengan mantan gw dulu, selama dijalan, gw liat yang berpasangan naik motor, itu saking si cewek meluk erat cowoknya, tempat duduk motor itu bisa muat 4 orang loh..

Elo kebayang gak betapa sesaknya cowok itu, yang ada si cowok itu malah gak nyaman duduk diatas motor, soalnya si cowok otomatis jadi kedepan duduknya. Nah klo tiba-tiba gw romantis, duh malu dong kok tiba-tiba jadi romantis, yang gw takutin gini, ntar mantan cewek gw bilang “Ah elu, tiba pas ngutang aja malah romantis-romantis. Behhh ini dalem menurut gw..

karena secara tampang lumayan walau memang gw sering ngutang kan karena gw ngerasa nyaman ngutang ama mantan cewek gw itu.

Nah, sebenarnya cowok itu enggak perlu malu untuk romantis, walau terkesan si cewek senyum melihat elo romantis, itu dalam hatinya apa yang dia harapkan ahirnya terkabul, misalnya elo yang biasanya enggak pernah kasih perhatian, nah sekarang loh kasih perhatian. Klo pun si spesies cewek ini ngejekin elo pas elo romantis, percaya ama gw, cewek loh sebenarnya sedang melayang diatas awan dan makin cinta ama elo walau dia mengejek.


*****

Bukan saya, dan bukan hanya didepan siceweknya aja sih, klo cowok itu sudah kodratnya punya gengsi yang setinggi langit. Kadang didepan temen-temennya juga begitu berusaha untuk menunjukkan status “sejatinya”. Maksudnya, kalau selama ini dia itu dikenal sebagai “cowok banget” “Gantengnya cowok banget” dan “anti romantis”

Bilangnya gini, “Nggak perlu sih ya rayuan gombal untuk ngungkapin perasaan lagian cewek gue juga ngerti kok,” papar si cowok yang anti melakukan romantis. Padahal, usut punya usut, sebenernya ia ingin juga sekali-sekali bersikap romantis dan menyenangkan hati si ceweknya. Ini karakter paling parah menurut gw, untung gw bukan karakter seperti ini.


*****

Males banget enggak sih. Nah menurut gw, klo uda membahas MALAS, motivator manapun susah buat nasehatin, terkecuali ada mukjizat rejeki dari Tuhan. Ini kasus terberat gw bilang, kenapa? Karena ini type cowok yang seperti ini sudah anti duluan dengan namanya romantis.

Klo cowok kalian sudah seperti ini karakternya, jangan banyak harap deh. Biar ampe jungkir balikpun atau elu bawain cowok elu ke dukun sakti sekalipun, tetap cowok jenis ini santai dan nggak merasa ada sebuah masalah yang besar. Bagi mereka, bersikap romantis bukanlah ‘syarat dan ketentuan’ utama dalam sebuah hubungan cinta serius. Adal hal-hal lainnya yang lebih diperlukan dalam hubungan. Mereka pikir, selama ada rasa cinta yang disertai tanggung jawab, untuk apa dibumbui bunga-bunga mawar segala?


****

Well guys, sebenarnya, romantisnya atau tidak, bukan menjadi suatu tolak ukur bahwa hubungan itu menjadi lebih baik. Suatu hubungan yang baik adalah ketika sepasang hati slalu memahami, slalu mengerti dengan caranya masing-masing.

Kebiasaanku yang biasa-biasa saja adTautanalah caraku untuk mencintaimu melalui doa yang aku titipkan kepada lampu tidurmu setiap malam, agar tak ada satu mimpi pun yang berani mengganggu lelapnya mimpimu.

Aku mencintaimu dengan sederhana melalui hati, mata dan telinga.




@Irf_Journey
@kampoengnofra

Sabtu, 04 Juni 2011

Di Balik Pujian, Kehilangan Cinta Tersimpan Hikmah


Seorang gadis muda bernama Sartika yang sangat suka dengan menari. Kepandaiannya menari sudah sejak kecil dan sangat menonjol dibanding dengan teman-teman sebayanya, sehingga Sartika sering menjadi juara di berbagai perlombaan yang diadakan baik disekolahnya atau pun dilingkungan sosialnya.

Sartika berpikir, dengan apa yang dimilikinya saat ini menjadikan impian bahwa kelak ia ingin menjadi penari kelas dunia. Dia membayangkan dirinya menari di Rusia, Cina, Amerika, Jepang, serta ditonton oleh ribuan orang yang memberi tepukan meriah kepadanya.

Suatu hari, di kotanya dikunjungi oleh seorang pakar tari yang berasal dari luar negeri. Pakar ini sangatlah hebat, dari tangan dinginnya telah banyak melahiarkan penari-penari kelas dunia. Sartika ingin sekali menari dan menunjukkan kebolehannya di depan sang pakar tersebut, bahkan jika mungkin memperoleh kesempatan menjadi muridnya. Akhirnya kesempatan itu datang juga. Sartika berhasil menjumpai sang pakar di belakang panggung, seusai sebuah pagelaran tari persembahan.

Sartika "Pak, saya ingin sekali menjadi penari kelas dunia. Apakah anda punya waktu sejenak, untuk menilai saya menari? Saya ingin tahu pendapat anda tentang tarian saya dan mohon petunjuk apabila ada yang salah dalam tarian saya".

"Oke, menarilah di depan saya selama 10 menit",jawab sang pakar.

Baru hanya 5 menit Sartika menunjukan tariannya, entah mengapa yang menyebabkan sang pakar berdiri dari kursinya lalu meninggalkan Sartika begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun kepada Sartika. Betapa hancurnya hati Sartika, melihat sikap sang pakar. Dalam hati Sartika bertanya-tanya gerangan apakah sang pakar meninggalkannya begitu saja.

Sartika pulang ke rumah, menangis terisak sedu. Sartika menjadi benci terhadap dirinya sendiri. Ternyata tarian yang selama ini yang ia bangga-banggakan tidak ada apa-apanya di hadapan sang pakar.
Sejak saat itu, ia bersumpah tidak akan menari lagi dan semua peralatan menarinya disimpan gudang.

Puluhan tahun berlalu sudah, kini Sartika telah menjadi seorang Ibu rumah tangga dan memiliki tiga sibuah hati yang mungil. Namun nasib berkata lain, ketika anak yang ketiganya berumur 7 tahun, sang suami yang mengidap satu penyakit yang tak tertolong hingga meninggalkan Sartika dan anak-anak selamanya.

Kini, Sartika adalah tulang punggung dalam membina dan membangun keluarga sederhananya. Sehari-harinya Sartika bekerja menjadi pelayan dari sebuah toko buku di sudut jalan kota. Seperti biasa, dikotanya setiap tahun pasti akan mengadakan pagelaran tari yang diikuti dari berbagai belahan kota.

Nampaklah oleh Sartika sang pakar yang pernah meninggalkannya begitu saja dulu sedang berada di antara para menari muda di belakang panggung. Sang pakar sudah tampak tua, dengan rambutnya yang sudah putih dengan wajah yang sederhana. Sartika walau ia telah bersumpah untuk tidak menari, tetapi didalam hatinay slalu menginginkan dan melambaikan jari jemarinya untuk menari, tanpa piker panjang, ia juga ketiga anaknya datang ke pagelaran tari tersebut.

Acara pun usai, Sartika dengan masih rasa penasaran kepada Sang Pakar, Ia mencari sang pakar dan memperkenalkan ketiga anaknya kepada sang pakar. Ternyata daya ingat sang pakar masih mengenali Sartika dan kemudian mereka bercerita secara akrab bertahun lamanya.

Sartika, "Pak, ada satu pertanyaan yang mengganjal di hati saya. Ini tentang penampilan saya sewaktu menari di hadapan anda yang bertahun-tahun yang silam. Sebegitu jelekkah penampilan saya saat itu, sehingga anda langsung pergi meninggalkan saya begitu saja, tanpa mengatakan sepatah katapun?"

"Oh ya, saya ingat peristiwanya. Terus terang, saya belum pernah melihat tarian seSartika yang kamu lakukan waktu itu. Saya rasa kamu akan menjadi penari kelas dunia. Saya tidak mengerti mengapa kamu tiba-tiba berhenti dari dunia tari", jawab sang pakar.

Sartika pun terkejut bukan kepalang “Ini tidak adil. Sikap anda telah mencuri semua impian saya. Kalau memang tarian saya bagus, mengapa anda meninggalkan saya begitu saja ketika saya baru menari beberapa menit. Anda seharusnya memuji saya dan bukan mengacuhkan saya begitu saja. Mestinya saya bisa menjadi penari kelas dunia. Bukan hanya menjadi pelayan took buku pak!"

Si pakar menjawab lagi dengan tenang "Tidak, Tidak, saya rasa saya telah berbuat dengan benar. Kamu tidak harus minum anggur satu barel untuk membuktikan anggur itu enak bukan? Demikian juga saya. Saya tidak harus menonton kamu selama 10 menit untuk membuktikan bahwa tarian kamu bagus. Malam itu saya juga sangat lelah setelah pertunjukan. Maka sejenak saya tinggalkan kamu, untuk mengambil kartu nama saya, dan berharap kamu mau menghubungi saya lagi keesokan hari. Tapi kamu sudah pergi ketika saya keluar”

“Dan satu hal yang perlu kamu camkan, bahwa kamu mestinya fokus pada impian, bukan pada ucapan atau tindakan.
Lalu pujian? Kamu mengharapkan pujian? Ah, waktu itu kamu sedang bertumbuh.
Pujian itu seperti pedang bermata dua Sartika, pujian bisa menjadi memotivasi buat kamu, tetapi ia juga bisa pula buat melemahkanmu.

Dan faktanya, saya melihat bahwa sebagian besar pujian yang diberikan pada saat seseorang sedang tahap pertumbuhan karir, hanya akan membuat dirinya puas dan pertumbuhannya akan berhenti.
Lagipula, pujian itu sepantasnya datang dari keinginan orang lain. Tidak pantas untuk meminta pujian dari orang lain"

"Kamu lihat, ini sebenarnya hanyalah masalah sepele. Seandainya kamu ada pada waktu itu tidak menghiraukan apa yang terjadi dan tetap menari, mungkin hari ini kamu sudah menjadi penari kelas dunia dan berada dipanggung dengan tepukan ribuan orang dari penjuru dunia”

”Mungkin kamu sakit hati pada waktu itu, tapi sakit hari akan hilang jika kamu tetap semangat. Sakit hari karena penyesalan kamu hari ini tidak akan pernah hilang selamanya “


" Ya, sabar memang sulit dilakukan, apalagi ditambahkan dengan sebutan orang-orang “Sabar itu ada batasnya” Bersabar ketika usaha terbaik yang sudah dilakukan namun tidak dihiraukan orang lain memang sulit.

Tetapi apabila pada saat usaha tersebut dirasakan sudah mencapai puncak yang terbaik dalam hidup kamu, yakini bahwa yang terbaik itu tidak akan pernah sia-sia meskipun orang lain tidak melihat

Bijaklah hati dalam berpikir, menyikapi segala sesuatu dan dalam menentukan sikap, akan menolong menghindari dari kekeliruan yang berakhir pada penyesalan yang slalu hadir pada suatu kisah

Janganlah terlalu cepat dalam menilai dan mengambil keputusan, berkomunikasi dengan tulus dan baik, karena tak selalu diam itu emas.

Berpikir positive untuk segala sesuatu yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan kamu, semuanya sudah disusun rapi olehNya

Begitu juga cinta, jika kamu kehilangannya, percayalah Tuhan sudah menyusun sesuatu yang terbaik untuk kamu. "







irf_journey
@nofra

CInta yang Pergi


Waktu terasa begitu cepat jalannya. Sebentar lagi dia akan berusia 35 tahun. Dan teman-teman lainya sudah asik menimang-nimang anak. Di dalam hati ada kesepian yang sangat. sebenarnya akupun membutuhkan perhatian dan cinta. Namun aku takut memulai. Tak banyak wanita yang ku kenal di sekeliling hidupku. mungkin aku telah patah arang.

Benar kata orang, bila wanita putus cinta, mereka akan bertambah cantik dan bertambah gaya. Bila pria putus cinta makin kusam, hidup ngak teratur dan tampang makin jelek sejeleknya. Itulah yang terjadi pada ku. dalam Masa 3 tahun bersama Vina hilang begitu saja, saat Vina mengabarkan dia menerima tunangan dari mamanya. Baginya itu adalah alasan yang dibuat-buat.

Wahai jiwa yang berada di dalam rasa dan diriku,

Apakah aku terlalu banyak berdialog dengan diriku sehingga aku kurang mampu berkomunikasi dengan lingkunganku?

Apakah aku adalah orang yang selalu berpikir picik dalam kehidupan ini?

Apakah aku terlalu egois terhadap diriku sendiri?

Pertanyaan ini yang selalu menyeruak dan bermain dalam lamunan hati sehingga bertambah hancur.

Dan ini adalah cinta kedua yang kandas. Satu tahun lalu aku menjadi kacau balau dan galau sampai-sampai aku pernah hampir di PHK dari pekerjaan. Sebab jarang masuk kerja dan kalaupun masuk enggak ada kerjaan yang beres pada waktunya dan aku bingung mau ngerjain apa. Untunglah atasanku sangat baik padaku dan sering memberi kata motivasi dalam semangat hidup.

Sering gelap dalam pikiranku tak seperti terangnya sinar matahari. Kulihat cahayanya menyilaukan mata, panasnya membuat dahi mengeluarkan keringat. Aku hanya bisa mengusap keringat itu dengan lenganku sebagai tanda bahwa aku kelelahan. Mana sempat aku bawa sapu tangan dari rumah dengan kondisiku saat itu. "Tuhan, sepertinya aku tak sanggup lagi menahan semua ini."

*****

Pukul tujuh malam telah tiba, aku pun buru-buru pulang untuk menepati janjiku harus bertemu dengan Vina di sebuah resto favoritku. Dan Kamipun duduk berdua sambil makan malam.
Bercampur dengan cahaya lampu yang membuat wajah Vina menjadi bidadari cantik yang menggetarkan hati ini. Begitulah kiranya hasil proyektor otak ku saat itu. Kulitnya yang putih tak mungkin terbakar oleh sinar itu, saat-saat seperti ini hatiku membutuhkanmu untuk memadamkan asmara yang kian memuncak ketika aku merindukan Vina setelah 3 tahun berlalu. Isi hatiku pun tak mampu keluar dari mulutku. Ah, yang bisa dilakukannya hanya diam, bicara hanya mampu melalui mimpi atau saat ia lagi sendiri.

Kini Vina ternyata telah berubah, makin gemuk dan wajahnya tak secantik dulu. Ada raut penderitaan di bola matanya. Setelah selesai makan kamipun bicara ke inti persoalan. Tak terasa ada air mata di wajah Vina. aku pun mendadak terharu. Cerita yang dia lontarkan cukup mengagetkan ku. Aku berpikir Vina pasti bahagia hidupnya.

Ternyata tak seperti perkiraanku. Suaminya ternyata seorang don juan. Punya banyak simpanan wanita. Jarang pulang dan kalau pulang pun hanya pertengkaran yang ada. Sejak anak pertamanya lahir suaminya berubah. Suka kasar dan suka memukul.

Aku hanya terdiam dan tak sanggup berkata. Aku adalah orang lain sekarang bagi Vina. Dan semuanya tak akan bisa kembali seperti dulu. aku sadar, tak baik bagiku menjadi orang ketiga di keluarga Vina. Itu akan menambah persoalan baru.

Lamunanku kembali buyar Vina menyadarkan aku, mungkin karena hatiku menghibur diriku yang selalu kesepian ini, membuatku dapat tersenyum cerah tanpa beban dihadapannya.

"Den..maafkan Vina ya. Vina telah menghancurkan hati kamu, dalam hati kecil Vina, Vina masih mencintai kamu. Dan tak akan hilang sampai kapan pun, terimakasih kamu telah mau menemani malam ini."

Tanpa terasa hari sudah kian malam dan selama dalam perjalanan pulang, aku tak henti-hentinya bersyukur. Waktu yang sempit sekali pun harus kusyukur. Rembulan malam tepat berada di tengah-tengah ketika nada-nada itu tiba-tiba lenyap digantikan keheningan yang luar biasa. Keheningan yang membawaku menyadari ternyata aku benar-benar sendiri, dan aku yang telah terbiasa sendiri ini menjadi ketakutan, bukan takut karena aku seorang diri disini, tapi takut dengan kesendirianku yang selalu menyendiri, seperti sekarang ini. Aku tetap terdiam merenungi kesendirianku, kenapa aku selalu ingin sendiri ? dan berulang kali aku mencoba untuk bisa hidup dengan orang lain ternyata tetap tidak nyaman tidak seperti ketika aku sendiri. Mungkin aku selalu merindukan kesendirianku.

Aku termenung…aku tak tahu mesti berkata apa. aku pada posisi yang salah. Bagaimanapun rasa suka masih ada. Tapi cinta nya telah hilang buat Vina.Saat aku pulang samar-samar di radio di mobilku terdengar lagu dari "Selamat jalan kekasih... Manis yang berujung perih...Kisah ini terlalu indah tuk jalani ini semua". Tanpa sadar air mataku menetes di pipi. "Tuhan…kuatkan iman hamba" aku berdoa. Dan aku sadari aku pun tidak bisa memiliki Vina ku lagi.. pergilah biarkan ku nikmati indah dirimu hanya dalam bayang-bayang sepi.

Aku terus berdoa, "Tuhan sesungguhnya aku ini lemah, maka kuatkanlah aku dan aku ini hina maka muliakanlah aku dan aku fakir maka kayakanlah aku wahai Dzat yang Maha Pengasih. Biarkan aku ikhlas dalam melepas Vina. Takdirmu adalah nyata segalanya bagiku. Pergilah cinta dengan rasa yang selalu kujaga. Raihlah hidupmu. Bukankah cinta tidak harus selalu memiliki?" Hanya pikiran itu yang ada di benakku kini.


"
Bahagia itu tak slalu memiliki hal yang terbaik, hanya berusaha menjadikannya terbaik dari hal-hal kecil di dalam hidupnya

Jangan pernah memikirkan kenapa aku memilih kamu tuk dicintai, sadarilah bahwa cinta ini yang memilih aku untuk mencintai kamu

Inilah cinta bila terpancarkan didalam hati dengan jujur juga setia, kamu akan merasakan begitu indahnya mencintai dan dicintai "





Irf_Journey

Minggu, 29 Mei 2011

Terimakasih Telah Dampingi Aku Selama ini


Disebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan. Sang suami merupakan seorang pensiunan sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.

Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah mereka sejak dulu dan menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah dan tinggal bersama. Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu yang tersisa dirumah telah menjadi saksi berjuta peristiwa. Suatu senja, sang istri tidak menemukan sandal yang tadi dikenakannya tadi. Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri

"Kenapa Bu?" Istrinya menoleh sambil menjawab "Sandal Ibu tidak ketemu yah". "Ya udah pakai ini saja" kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati. Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya. Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.

Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

"Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya. Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang, kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku".

Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan mereka pun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.

Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam "Terimakasih".

"Tidak, Ibu yang terimakasih sama Ayah, telah membantu memotong kuku Ibu" tukas sang istri tersipu malu. "Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tau semua takkan terbalas sampai kapanpun" kata suaminya tulus.

Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri "Ayah kok bicara begitu?

Ibu senang atas semuanya yah, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa.

Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama. Hari Jum’at yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibada.

Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi. Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia. Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan ibadah.

"Sungguh akhir perjalanan yang indah" gumam para orang sekitar setelah menyadari kalau dia telah tiada. Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat ibadah tadi.

Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal.
Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya, Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Maha.

Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak. Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya. Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut. "Apa yang Ayah lakukan?" tanya istrinya senang bercampur bingung.

"Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Ayah tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir, Ayah selalu butuh Ibu. Saat disuruh memilih pendamping Ayah bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal, Ayah pun mohon izin untuk menjemput Ibu.”

Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata "Ibu ikhlas Ayah pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri. Kalau ada kesempatan mendampingi Ayah sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan. Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman. Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya.
Karena mencintaimu adalah hal yang tak bisa aku hindarkan. Tidak ada orang lain yang selalu mencintaimu lebih, selebih aku yang mencintaimu
Inspirasi dari tulisan Riny Yunita: Ladang Cakiah.




" SEMOGA BERMANFAAT "

Rabu, 25 Mei 2011

Karya 10 Bulan

Karya seni Detil mengambil banyak waktu untuk menyelesaikan, namun artis Amerika Joe Fenton membawanya ke tingkat yang baru ketika ia memutuskan untuk mendedikasikan 10 bulan hidupnya untuk gambar tunggal.

Kesendirian memang salah satu gambar yang paling rumit yang pernah saya lihat, dan mengetahui itu semua telah dilakukan dengan pena 0,5 mekanis membuat yang jauh lebih mengesankan. Mungkin Anda berada di bawah kesan artis hanya bekerja pada beberapa kali seminggu, selama 10 bulan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan, namun pada kenyataannya Joe Fenton menarik pada meteran 5 tinggi dan 8 kaki di selembar kertas selama 10 jam hari, 7 hari seminggu. Kebanyakan orang mungkin akan menyerah hanya setelah beberapa hari, tapi Joe menunjukkan kepercayaan yang cukup dan kesabaran untuk melihatnya melalui. "Butuh keberanian untuk memulainya karena saya tidak pernah melakukan apa pun bahwa ukuran sebelumnya," katanya kepada saya Modern Met. "Seperti yang dapat Anda bayangkan, Anda harus menginvestasikan banyak waktu Anda untuk menyelesaikan sesuatu seperti ini. Aku hanya harus percaya pada proses saya dan memiliki iman bahwa itu akan berhasil! "


Untuk Kesendirian, Joe Fenton menciptakan semua elemen pada skala yang lebih kecil dari potongan itu semua bersama-sama seperti sebuah puzzle raksasa dengan menelusuri semua gambar pada selembar kertas besar. Meskipun ia bukanlah orang yang religius, untuk proyek ini ia ingin menyertakan referensi keagamaan seperti Setelah 10 bulan bekerja "karakter Ganesha-seperti, seorang Buddha menyeringai, atau salib samar menghiasi atap di kejauhan.", Dia selesai semua ini dengan akrilik dan cat.



undefined

undefined

undefined

undefined

undefined

undefined







sumber : http://raytkj.blogspot.com/2011/05/orang-ini-menghabiskan-waktu-10-bulan.html


Sabtu, 21 Mei 2011

Mencintai Apa Kekurangan Pasangan



Manusia diciptakan oleh Tuhan adalah mahluk yang sempurna. Dibalik kesempurnaannya tercampur antara kekurangan juga kelebihan.

Pun didalam kehidupan dalam setiap pasangan, baik sesame pacar, atau pun suami dan istri. Di mata pasangan, kamu memiliki banyak sekali kekurangan dan tentunya banyak sekali kelebihan, pun sebaliknya.

Sebagai pasangan dalam hal saling mencintai tidak hanya sekedar menerima kelebihan tetapi juga harus bisa dan wajib bisa menerima kekurangan yang dimiliki pasangan.

Dengan kehebatan bisa menerima kekurangan pasangan maka hubungan keharmonisan untuk saling mengerti, saling memahami, saling mencintai, kamu akan mengerti apa yang dinamai dengan bahagia.

Aku mencintaimu bukan karena kelebihanmu, tetapi bagaimana aku mencintai kekuranganmu.

Menerima kekurangan seseorang itu akan sangat lebih sulit apabila dibandingkan dengan menerima kelebihan seseorang.

Sebelum kamu membandingkan kekurangan pasangan kamu dengan orang lain, kenali terlebih dahulu Kekurangan pada diri kamu sendiri
Bukan hanya pasangan kamu yang memiliki kekurangan tetapi diri kamu sendiri pun memiliki kekurangan. Oleh sebabnya sebelum menilai kekurangan orang lain, lihatlah kekurangan yang ada pada diri sendiri.

Mungkin kekurangan yang kamu miliki lebih sangat kurang dari pasangan kamu. Jika sadar akan kekurangan kamu sendiri, pelajarilah kekurangan itu untuk tidak membandingkan kekurangan pasangan kamu dengan orang lain yang bisa saja mengacu retaknya suatu hubungan. Percayalah apabila kamu bisa mengenali kekurangan kamu, kamu akan segera bisa menerima kekurangan pasangan kamu.

Manusia pasti punya kelebihan dan Lihatlah Kelebihannya

Ketika kamu sedang galau sedang pasangan kamu, jangan selalu melihat kekurangan yang dimiliki pasangan kamu, lihatlah kelebihan-kelebihan yang ia miliki. Jika sudah mulai ingat kekurangannya, coba ingat kelebihan yang dimilikinya.

Semisalnya, pasangan kamu selalu saja ngaret dan lelet klo janjian dengan kamu. Tapi pasangan kamu selalu memberikan kejutan romantis untuk kamu. Nah dari kekurangan ini, kamu dapat berpikir “mungkin saja dia sedang menyelesaikan kejutannya untukku”. Dengan begitu rasa kesal akan berkurang dan kekurangan yang dimilikinya dapat tertutupi dengan kelebihannya. Rightt?

Jadikan kekurangan pasangan kamu menjadi sesuatu yang variasi dalam kehidupan cinta kamu.

Jika dijalankan sulit memang untuk menerima kekurangan pasangan, tetapi untuk mencapai hubungan yang harmonis dan langgeng ini wajib dilakukan. Jadikan kekurangan pasangan kamu itu sebagai variasi didalam kehidupan yang menyenangkan.

Misalnya, pasangan kamu termasuk orang yang sangat-sangat malas untuk menjaga kebersihan (JOROK). Pakaian kotor ada dimana-mana, abu rokok berantakan, kasurnya dekil dan lebih extreme bantal tidurnya bau setengah mati, ketika piring kotor pun malas mencuci.

Nah variasinya bisa saja kamu mengomelinya atau mungkin memberikan hadiah jika dia mau menjaga kebersihan rumah. Coba bayangkan, jika kamu dan pasangan termasuk pasangan yang perfeksionis, apa jadinya? Tentu tidak akan terasa warna-warni kehidupan yang dinamai cinta. Karena pada dasarnya, pasangan itu ada untuk saling melengkapi. Saat yang satu memiliki kekurangan maka yang lainnya akan menutupnya dengan kelebihan yang dimilikinya.

Lagi-lagi untuk menerima kekurangan pasangan itu memang benar sulit adanya. Pada dasarnya adalah banyak-banyak bersabar (Pepetah orangtua)

Dalam menerima kekurangan pasangan, bersabar memang harus dilakukan. Karena untuk menerima kekurangannya itu butuh waktu juga proses yang mungkin saja bisa memakan waktu yang lama. Maka lakukanlah dengan ikhlas dan penuh kesabaran, walau pepatah bilang kesabaran ada batasnya

Saling menerima apa adanya, seperti liriknya dmasiv “Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik”

Tumbuhkan rasa dan benih cinta itu saban hari dan biarkan bersemi tanpa musim. Jika cinta semakin tumbuh, maka kekurangan yang dimiliki pasangan pun akan diterima dengan sendirinya. Karena cinta akan menerima apa adanya.

#KarenaCinta Aku percaya, apapun yang kuberikan, walau tak berarti, engkau akan terima dengan senyuman untuk mencintai

#KarenaCinta Bila kamu bahagia, bibir ini slalu siap untuk ikut tersenyum

#KarenaCinta Dan aku, tidak akan bisa mencari alasan yang aku benci atas kekurangan terhadap orang yang paling aku cintai

Ketika Orang Tua tak Merestui Cinta Kita

undefined

Jatuh cinta dan memiliki seorang pacar memang menyenangkan dan bisa membuat suasana hati menjadi lebih hidup, lebih indah dan tentunya lebih bersemangat untuk menjalani hari demi hari demi. Tetapi tidak semua kisah cinta itu bisa berjalan mulus, selalu ada saja yang menghalangi atau bahkan membuat kisah cinta kita jadi lebih sulit untuk dijalani.
Dan mungkin yang paling sering terjadi adalah ketika orang tua tidak setuju atas hubungan cinta kita? Orang tua kita tidak mau menerima pilihan hati kita dan membenci orang yang jadi pacar kita.

Bila anda pernah mengalami seperti ini, dimana hubungan cinta kita tidak mendapatkan restu dari orang tua, janganlah kecil hati dulu, janganlah terlalu membawa perasaan bahwa orang tua kita tidak mau melihat kita bahagia, janganlah menyalahkan mereka terlebih dahulu dan jangan terburu-buru mengambil langkah yang bisa jadi, justru akan merugikan kehidupan kita.

Ketika orang tua tidak merestui hubungan kita, ada baiknya anda melakukan lagi cek dan rechek atas permasalahan yang sedang dihadapi dan anda harus siap melihat dan menerima sisi baik maupun sisi buruk dari masalah ini.

Cek Motivasi Hubungan Cinta Ini
Yang pertama kali harus kita lakukan adalah mengetahui dulu beberapa hal :
  • motivasi apa yang menyebabkan kita memilih dia menjadi calon pasangan atau pacar kita?
  • Apa tujuan dari hubungan yang kita jalin ini?
  • Apakah tujuan kita memilih dia itu hanya untuk sekedar “yang penting punya pacar”, apakah biar dibilang “tidak jomblo sejati” , “biar lebih dipandang sebagai seseorang yang gaul” atau “mungkin ada motivasi lain yang lebih tinggi, misal karena kita menginginkan dia jadi istri atau suami kita”?
Dengan mengetahui motivasi sebenarnya dari sebuah hubungan, kita bakal lebih mengetahui apakah kita memang benar-benar cinta sama dia? atau justru cinta yang kita rasakan ini cuma sekedar perasaan kagum sesaat saja? Atau malah yang parah lagi bila kita memilih dia, cuma ingin teman-teman kita memandang kita hebat karena bisa mendapatkan dia, yang notabene cewek atau cowok idaman?

Nah, bila kita telah mengetahui apa sebenarnya motivasi dari hubungan cinta kita, dijamin kita bakal lebih mudah untuk menghadapi ketidaksetujuan dari orang tua kita.

Apakah Ini Benar-Benar Cinta?
Sekali lagi, tanya pada diri kita sendiri, apakah yang kita rasakan ini adalah benar-benar cinta? Apakah emang kita benar-benar sayang sama dia? Saat kita jatuh cinta pada seseorang, kita akan selalu memandang semua hal itu mungkin dan bisa dilakukan. Dengan kekuatan cinta, kita bisa lebih bersemangat, apa yang tadinya terasa tidak mungkin menjadi mungkin.

Tapi ketika tiba-tiba orang tua tidak setuju dengan hubungan kita, maka akan dengan mudahnya kita menyalahkan mereka, dan menganggap mereka tidak mengerti dengan perasaan yang kita alami.

Apa Motivasi dari ketidaksetujuan Orang Tua
Langkah berikutnya adalah mengetahui apa motivasi dibalik ketidaksetujuan orang tua atas hubungan cinta kita. Cari tahu latar belakang dari kehidupan orang tua kita dan kemudian kita bandingkan dengan latar belakang dari pacar kita, karena biasanya perbedaan latar belakang seringkali menjadi penyebab utama dari ketidaksetujuan orang tua. Ada banyak alasan yang bisa menyebabkan orang tua tidak merestui hubungan kita, dan itu semua harus kita cari tahu apa motivasi dari alasan-alasan tersebut.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Salah
Orang tua juga manusia, tidak selamanya mereka selalu benar. Bila ternyata ketidaksetujuan mereka lebih dilatar belakangi karena masalah racis (perbedaan suku, warna kulit dst), kelas sosial, atau bahkan perbedaan pekerjaan (misal dia kurang mapan dibandingkan dengan kita). Bila itu semua yang menjadi alasan, maka sudah selayaknya kita berjuang mempertahankan hubungan cinta kita dan tidak begitu saja menyerah dan setuju dengan ketidaksetujuan orang tua kita.

Orang tua mungkin merasa khawatir bila ternyata hubungan cinta kita justru akan membuat kita sengsara, atau membuat kita dikucilkan dari pergaulan masyarakat. Dan terkadang orang tua mempergunakan “aturan” atau “tata sosial” zaman dulu, yang terkadang kurang relevan dengan keadaan zaman sekarang.

Bila ternyata semua ini yang menjadi penyebab ketidaksetujuan orang tua kita, maka sudah sewajarnya kita bisa memberikan argumen yang tepat pada mereka untuk mempertahankan hubungan cinta kita. Bagaimanapun ketidaksetujuan yang disebabkan karena masalah rasis, kelas sosial sangat tidak bisa dibenarkan, meskipun itu semua datang dari orang tua kita sendiri.

Jika Orang Tua Kita Ternyata Benar
Tidak ada yang lebih mengenal kita, selain orang tua kita. Bahkan orang tua lebih tahu dan mengerti pada diri kita dibandingkan kita sendiri. Dan mungkin saja, karena kita sedang dibutakan oleh yang namanya cinta, hingga apa yang dilihat sebagai sisi buruk oleh orang tua kita justru kita tidak bisa menyadarinya. Yang kita lihat hanya sisi baik dan pandangan bahwa cinta itu selalu indah.

Kita harus ingat, orang tua sangat menyayangi kita dan mereka menginginkan supaya kita bisa bahagia dalam hidup ini. Jadi ketika mereka melihat sesuatu yang tidak beres dan merugikan, dalam hubungan cinta kita, tentu saja mereka bakal dengan tegas menolak dan tidak merestui hubungan kita.

Jika orang kita ternyata pernah mendengar bahkan tahu bahwa pacar kita tersebut punya perilaku yang buruk, dan mereka mengkhawatirkan kita bakal dilukai oleh pacar kita, tentu ada baiknya bila kita mencoba mendengarkan mereka, karena mungkin saja mereka ada benarnya.

Jika kita mulai berlaku liar, dan hidup kita mulai kacau, (misal kita mulai mempergunakan obat-obatan terlarang, minuman keras) karena pengaruh pacar kita, orang tua sudah pasti sangat tidak setuju dengan hubungan kita. Dan orang tua juga bakal tidak merestui, bila ternyata selama menjalin hubungan cinta, prestasi kuliah kita mulai menurun, atau kita mulai kehilangan sahabat dan teman kita. Sudah waktunya kita mendengarkan orang tua dan menghentikan hubungan cinta kita. Bagaimanapun, sebuah hubungan cinta yang terlalu banyak mengorbankan dan merugikan kehidupan pribadi kita, sudah merupakan sesuatu yang tidak menyehatkan bagi kelangsungan hidup kita.

Menemukan Jalan Keluar
Seperti dikatakan di awal tadi, cinta itu indah dan bisa membuat hidup lebih bersemangat dan lebih baik. Bila ternyata cinta yang kita jalani sekarang ini memang benar-benar membuat hidup kita lebih baik, lebih nyaman, dan pacar kita benar-benar sayang sama kita dan memberikan efek positif pada kehidupan kita, sudah sewajarnya kita mempertahankan hubungan cinta ini, meskipun orang tua tidak setuju.

Tapi ketika hubungan cinta dirasakan mulai “membahayakan” kehidupan pribadi kita, ada baiknya kita berpikir ulang, apakah perlu kita mempertahankan cinta ini? Perlu diingat baik-baik, kita tidak harus kehilangan hidup kita hanya karena kita jatuh cinta dan membina sebuah hubungan. Keluarga, teman dan kuliah atau sekolah kita, masih sangat penting bagi kehidupan kita. Membina sebuah hubungan cinta, tidak berarti bahwa kita mesti kehilangan itu semua. Bila kita mulai merasakan bahwa kita mulai kehilangan hidup kita, sudah waktunya kita berpikir untuk mengakhiri hubungan cinta ini.

Orang tua selalu mengharapkan yang terbaik buat kita, hadapilah ketidaksetujuan orang tua dengan kepala dingin dan sikap yang kooperatif. Boleh jadi mereka tidak suka dengan pacar kita, tapi suatu hari nanti mereka pasti akan bisa menerima hubungan cinta kita, bila kita mampu membuktikan bahwa apa yang kita lakukan bisa membuat kehidupan kita lebih baik dan lebih indah untuk dijalani.

Nah, sebelum janur kuning melingkar, sebelum penyesalan itu dating diahir episode kehidupan, ada baiknya dipikirkan terlebih dahulu ketika cinta tidak direstui oleh orang tua, tidak selamanya orang tua itu salah dan tidak selamanya juga orang tua itu benar, mereka hanya menginginkan sesuatu yang terbaik saja kok untuk kita, barangkali hanya caranya yang berbeda. Semua tergantung kita dan slalu berpikit positif.



Selamat Jatuh Cinta : )

[X]
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger