Kerusakan akibat Tsunami Samudera Hindia di Aceh
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tsunami yang melanda Mentawai, Sumatera Barat beberapa waktu lalu menyisakan kepedihan mendalam. Masih hangat dalam ingatan bencana tsunami yang menimpa Aceh dan sekitarnya tahun 2004 lalu. Bencana kala itu begitu dashyat. Tak terbilang berapa jumlah korban tewas dan infrastruktur kota yang rusak.Secara harfiah, kata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Jepang merupakan salah satu negara yang sering tertimpa bencana tsunami. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 195 tsunami telah terjadi.
Banyak persepsi masyarakat yang keliru tentang tsunami. Sebagian masyarakat berpendapat tsunami sama dengan gelombang pasang. Persepsi ini sangat populer mengingat penampakan tsunami memang menyerupai gelombang pasang yang tinggi. Di kalangan peneliti, anggapan ini tidak lagi sesuai dengan zamannya.
Tsunami terjadi berawal dari gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90 persen kasus tsunami yang terjadi berawal dari gempa bumi bawah laut. Sejarah menyebutkan hanya letusan Gunung Krakatau yang menyebabkan tsunami dahsyat.
Dalam konteks keilmuan, gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba. Gerakan ini pula yang menyebabkan munculnya aliran energi air laut. Ketika sampai di pantai, aliran energi ini menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi. Kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter. Ketika mencapai pantai, tinggi gelombang mencapai tinggi maksimal.
Seperti diutarakan sebelumnya, Jepang merupakan satu dari sekian negara yang paling banyak menderita akibat bencana Tsunami. Selain Jepang, terdapat sejumlah negara yang juga sempat merasakan bencana tsunami terdasyat sepanjang sejarah. Berikut lima tsunami terbesar yang pernah terjadi :
1. 1883 Tsunami Krakatau
Letusan Gunung Krakatau merupakan bencana terdasyat di zamannya. Saat itu, siklus cuaca bumi terganggu hingga waktu yang cukup lama. Erupsi Gunung Krakatau menghadirkan lautan lava yang luas. Erupsi itu yang juga menyebabkan pergeseran lempeng bawah laut yang berujung tsunami. Menurut catatan sejarah, tsunami Karaktau meluas hingga selatan Afrika dan pantai barat Amerika . "Letusan besar disertai guncangan lempeng bumi merembet hingga pantai barat Amerika, Selatan Afrika , serta selat yang memisahkan Prancis dan Inggris," papar George Pararas-Carayannis, pakat Tsunami.
2. 1498 Tsunami Jepang
Jepang tahun 1498 dikejutkan dengan bencana yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Gempa berkekuatan 8.6 skala richter yang biasa mereka rasakan mendadak menghadiahkan masyarakat Jepang gelombang pasang setingg 17 meter. Korban tewas akibat gelombang yang kemudian disebut tsunami hingga 31 ribu jiwa.
3. 1755 Tsunami Lisboa
Lisboa tengah bergeliat menjadi kota perdagangan. Bencana pun datang, ketika gempa berkekuatan 9 skala richter mengguncang lautan Atlantik yang luas. Akibatnya, gelombang pasang setinggi 400 kaki menerpa Lisboa. 60 ribu orang tercatat tewas akibat bencana itu.
4. 1908 Tsunami Italia
Posisi Italia yang berada persis di pusat lempeng mediterania membuat negeri Pizza rentan gempa. Benar saja, tahun 1908, Italia terguncang gempa yang berlokasi di pantai Messina. Akibat dari gempa itu terjadi tsunami yang menewaskan 75 ribu jiwa.
5. 2004 Tsunami Samudera Hindia
Pascatsunami Italia, bencana tsunami seolah menghilang. Namun, ratusan warga dari beberapa negara yang diapit Samudera Hindia berteriak histeria. Tempat tinggal mereka diterjang tsunami terdashyat ketika sejarah manusia memasuki babak modern. Gempa berkekuatan 9,3 skala richter melahirkan tsunami setinggi 80 kaki. Maladewa, Aceh dan Srilangka merupakan wilayah yang paling parah terkena tsunami. Ratusan ribu jiwa menjadi korban dan infrastruktur kota rusak parah.